Nama Kelompok
1. Nico Novrianto Sim (31)
2. Phoebe Kolim (32)
KELAS 11 IPA 3
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Maret 2016
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia yang ditugaskan oleh Ibu Elizabeth
Tjahjadarmawan. Tugas yang diberikan adalah untuk menentukan trayek warna dan
pH indikator alami dari ekstrak bunga sedap malam.
Dalam pelaksanaannya, para peneliti
berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bu
Elizabeth Tjahjadarmawan selaku guru bidang studi yang telah memberikan ilmu
dan bimbingan sehingga peneliti mampu mencapai tujuan penelitian.
2. Tim
praktikum yang terdiri dari Phoebe Kolim dan Nico Novrianto yang telah bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan
praktikum ini.
3. Serta
semua pihak yang tidak disebutkan namanya yang telah membantu kelancaran
praktikum ini, kami ucapkan banyak terima kasih.
Kami selaku tim praktikum, Phoebe Kolim dan Nico Novrianto menyadari masih banyaknya kekurangan dalam pengerjaran laporan ini. Oleh karena itu segala kritik dan sarannya yang membangun dan membantu kami untuk menjadi lebih baik dalam pengerjaan laporan akan kami terima dengan baik. Semoga laporan kami kali ini tentang "Uji Larutan Asam Basa Menggunakan Indikator Alami Bunga Kembang Sepatu" dalam membantu pembaca semua dan beranfaat bagi pembaca sekalian
TUJUAN
Jambi, 13 April 2016,
Tim Praktikum
TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan praktikum yang kami kerjakan ini adalah
agar dapat mengetahui dan menentukan trayek pH, perubahan warna dengan
menggunakan indikator alami dari bunga kembang sepatu, dan uji coba untuk
membedakan asam, netral dan basa.
MANFAAT
Melalui pratikum ini diperoleh pemahaman bahwa indikator dapat berubah warnanya dalam larutan asam, netral, dan basa sesuai dengan trayek pH nya masing-masing.
TEORI SINGKAT
Indikator adalah asam lemah (HIn) yang terdisosiasi dalam air menurut reaksi:
Secara
kuantitatif, tingkat keasaman atau kebasaan suatu indikator dapat diukur. Alat
pengukur pH adalah pH meter. Tingkat keasaman dan kebasaan mempunyai kisaran
pH. Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH. Bila
pH < trayek pH makan indikator akan menunjukkan warna asamnya namun jika pH
> trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basa. Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat netral maka setimbang sehingga tidak terjadi pergeseran dan warna tidak mengalami perubahan.
METODE
Alat dan bahan:
1.1 Alat
·
Air (250 ml)
·
Botol Kaca
·
Kertas
·
Karet Gelang
- Gelas plastik (10 buah)
- Sendok plastik (10 buah)
- Label
TABEL HASIL PENGAMATAN
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Beberapa tanaman dapat digunakan sebagai indikator karena adanya zat anthosianin atau zat warna merah.
Bunga yang mengandung pigmen warna terutama merah, orange, dan ungu dapat dimanfaatkan sebagai indikator alami. Sebagai contoh dalam penelitian ini adalah bunga sedap malam. Bunga ini dapat menjadi indikator karena mengandung zat warna anthosianin yang merupakan senyawa asam organik. Zat warna ini akan berubah menjadi pink jika berada dalam suasana asam sebaliknya dalam suasana basa akan menunjukkan warna gelap. Sehingga untuk menentukan apakah suatu larutan bersifat asam , basa , atau netral dapat dilakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut dengan penambahan indikator ini.
Indikator kulit rambutan sangat sesuai digunakan pada larutan asam. Hal ini berdasarkan trayek warna yang kami dapat dari praktek yang kami lakukan, bisa di lihat perbedaannya pada perubahan warna saat netral ke asam lebih jelas dari pada netral ke basa
KESIMPULAN
PERHITUNGAN NILAI Ka INDIKATOR
Jadi, nilai Ka indikator dari pratikum diatas adalah 199,5222042
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Beberapa tanaman dapat digunakan sebagai indikator karena adanya zat anthosianin atau zat warna merah.
Bunga yang mengandung pigmen warna terutama merah, orange, dan ungu dapat dimanfaatkan sebagai indikator alami. Sebagai contoh dalam penelitian ini adalah bunga sedap malam. Bunga ini dapat menjadi indikator karena mengandung zat warna anthosianin yang merupakan senyawa asam organik. Zat warna ini akan berubah menjadi pink jika berada dalam suasana asam sebaliknya dalam suasana basa akan menunjukkan warna gelap. Sehingga untuk menentukan apakah suatu larutan bersifat asam , basa , atau netral dapat dilakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut dengan penambahan indikator ini.
Indikator kulit rambutan sangat sesuai digunakan pada larutan asam. Hal ini berdasarkan trayek warna yang kami dapat dari praktek yang kami lakukan, bisa di lihat perbedaannya pada perubahan warna saat netral ke asam lebih jelas dari pada netral ke basa
KESIMPULAN
- Trayek indikator alami dar bunga sedap malam menunjukkan bahwa perubahan warna dari PINK-MERAH GELAP.
- Trayek pH = 2,4-14
- Daerah di bawah pH 2,4 adalah daerah asam.
- Daerah di atas pH 14 adalah daerah basa.
- Nilai Ka yang diperoleh = 199,5222042
Berdasarkan hasil pratikum, maka disimpulkan:
SARAN
1. Selain bunga sedap malam, bunga lain dapat dijadikan sebagai indikator alami.
2. Dalam menentukan pH sebaiknya di tunggu beberapa menit atau sampai angka pada pH meter benar-benar berhenti, sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat.
3. Indikator alami yang digunakan dapat berupa daun dan kulit buah.
DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan , Elizabeth . 2016 . Bernas Kimia Jilid 2, Jogjakarta : Citra Media
Pembuat blog : Phoebe Kolim
Desain blog : Phoebe Kolim & Mulyani Lim
Dokumentasi : Nico Novrianto Sim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar